Janji Pemprov Mau Renovasi Cuma Omong Kosong...
Pasar Senen Rawan Ambruk Pasca Kebakaran
JUM'AT, 27 JULI 2012 , 09:07:00 WIB
ilustrasi, Pasar Senen
HAL itu dikatakan Pengurus Asosiasi Pedagang Pasar Inpres Senen Warson Aritongan yang mengeluhkan lambatnya penanganan Pimprov DKI dan pengelola pasar dalam merevitalisasi pasar tersebut.
“Pasca terbakarnya pasar tersebut, kami was-was berdagang di sana karena semua pondasi bangunan terlihat mau ambruk dan membuat tidak nyaman pembeli. Diharapkan revitalisasi ini bisa segera dilakukan tahun ini,” curhat Warson di Jakarta, kemarin.
Warson menjelaskan, hasil penelitian dari tim Universitas Indonesia (UI) menyebutkan, tiang-tiang penyangga di pasar tersebut hanya bisa menahan beban bangunan dalam waktu dua tahun. Padahal, kebakaran terjadi sudah lebih dari dua tahun.
“Yang kami takutkan kalau roboh, soalnya pasar ini umurnya sudah mencapai 30 tahun lebih. Apalagi peristiwa kebakaran sudah melebihi dua tahun, bangunannya pasti sudah sangat keropos dan mudah roboh,” katanya.
Bahkan belum lama ini, kata dia, para peneliti UI kembali datang dan mengatakan kondisi permukaan tanah sudah menurun yang membuat pedagang khawatir dengan kondisi seperti itu.
“Sejauh ini belum ada penampungan buat kami, padahal Blok V itu kosong tetapi belum ada negosiasi antara pihak pengelola dengan PD Pasar Jaya. Pemprov DKI mesti tegas membela nasib pedagang pasar tradisional karena itu menyangkut hidupnya,” tegasnya.
Seorang pedagang sayur Wati (45) mengaku, takut berdagang dengan kondisi bangunan seperti ini. Dia takut pasar itu roboh dan menimpa pedagang dan pengunjung. “Kami hanya takut rubuh apalagi kalau siang saat banyak orang. Nggak kebayang deh,” celotehnya.
Marlin Pandjaitan (65), pedagang kain ulos mengaku, pernah ditinggal pembeli akibat kejatuhan tembok yang rontok. Saat itu, pembeli tertimpa tembok rontok saat sedang melihat-lihat kain ulos yang dijualnya.
“Berdarah kepalanya. Untung saja dia tidak menuntut saya,” ujar Marlin.
Salah satu pedagang di Blok VI A Joice mengeluhkan lambatnya kinerja Pemprov DKI Jakarta yang pernah berjanji akan merenovasi pasar ini. “Tahun kemarin pernah berjanji akan segera membangun pasar ini. Ternyata hanya omong kosong. Mungkin tunggu ambruk, terus kita mati tertimpa bangunan dulu baru ini direnovasi,” kesal Joice.
Joice berharap , Gubernur DKI yang baru nantinya lebih mendengar keluhan para pedagang. Selain mengancam keselamatan mereka, pedagang juga merasa pendapatan mereka menurun karena kios berada di posisi rawan ambruk sehingga pembeli yang datang juga sedikit.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Maman Firmansyah berharap, Pemprov DKI bersama pengelola pasar bisa segera membangun pasar tersebut dengan baik. Apalagi, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo telah menginstruksikan pembenahan pasar tradisional tersebut. “Saya kira revitalisasi pasar tradisional Senen mesti dilakukan dengan cepat supaya aktivitas perdagangan pasar tradisional bisa berjalan dengan baik,” tuturnya.
Duh, Bangunan Pasar Cuma Ditopang Tiang & Pipa Besi
Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis mengakui, kondisi bangunan pasar tradisional Senen sudah sangat memprihatinkan.
“PD Pasar Jaya sudah menambah tiang penyangga untuk mencegah bangunan pasar itu roboh,” kata Djangga di Jakarta, kemarin.
Menurut Djangga, bangunan pasar belum bisa diremajakan lantaran pihaknya belum memperoleh persetujuan dari pedagang terkait harga kios setelah diremajakan nanti. Hal itu perlu dilakukan agar pedagang yang ada sekarang memiliki prioritas untuk memiliki kios baru nanti.
“Mudah-mudahan, sesudah Lebaran kami sudah dapat persetujuan dan bisa mulai peremajaan,” kata Djangga.
Saat ini untuk membantu pedagang agar tetap berjualan, pihak pengelola pasar hanya menyangga bangunan beton tersebut dengan tiang-tiang pipa besi.
“Pasar Blok VI A ini merupakan salah satu pasar PD Jaya yang menjadi prioritas kita untuk pembangunan pasar,” kata Humas PD Pasar Jaya Yohanes Daramonsidi.
Dia mengaku, saat ini proses renovasi itu sudah berjalan. Namun, kendala utamanya adalah belum adanya lahan atau tempat penampungan sementara (TPS) untuk para pedagang. Jumlah pedagang yang diperkirakan sekitar 2.200 orang.
Yohanes berjanji, seandainya besok atau beberapa hari ke depan pihaknya sudah mendapatkan TPS, bangunan pasar ini akan segera dikosongkan dan selanjutnya direnovasi.
“Kami berharap setelah Lebaran, pedagang sudah bisa dipindahkan dan pasar segera direnovasi,” tandasnya. [Harian Rakyat Merdeka]
![]() |
Debat Paslon Gubernur Jateng Diwarnai Adu Y..
SABTU, 21 APRIL 2018
Siswa TK Hingga Juara Dunia Berkunjung Ke M..
SABTU, 21 APRIL 2018
Tarif LRT Di Palembang Dipastikan Merakyat
SABTU, 21 APRIL 2018
Menteri Budi: Insya Allah Agustus 2018, LRT..
SABTU, 21 APRIL 2018
Pemkab Jombang Dan Pemkab Gresik Belajar Ke..
SABTU, 21 APRIL 2018
Alex Noerdin: LRT Solusi Kemacetan Kota Pal..
SABTU, 21 APRIL 2018